Sabtu, 16 September 2017

konsep geografi


KONSEP DASAR GEOGRAFI.



Menurut IGI dalam memahami Geografi sebaiknya menggunakan 10 konsep yang sederhana, yaitu:

1. Konsep Lokasi.
Ahli Geografi berpendapat bahwa lokasi berpengaruh terhadap harga atau nilai sesuatu yang ada di permukaan bumi.
a). Lokasi Absoulut: Lokasi yang tetap berdasarkan letak koordinatnya.
b). Lokasi Relatif: suatu lokasi yang memiliki arti penting terhadap wilayah disekitar.







2. Konsep Jarak.
Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan jarak. Jarak juga berpengaruh terhadap harga dan nilai barang. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur & ayam dibawa ke tempat pemasaran tidak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3. Konsep Keterjangkauan.

Hubungan atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana transpotasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Mempengaruhi kelancaran transportasi manusia dan barang. Misal: suatub daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.





4. Konsep Pola.
Bentuk intrakasi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran. Adalah sesuatu yang berulang sehingga menampakkan suatu bentuk tertentu yang konsisten. Misal: pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.

5. Konsep Morfologi.
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Bentuk muka bumi merupakan hasil dari proses yang terjadi di permukaan bumi, seperti pegunungan, patahan, lipatan atau gunung api. Misal: bentuk lahan akan terait dengan erosi & pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.

6. Konsep Aglomerasi.
Ahli Geografi berpendapat bahwa masyarakat atau kelompok penduduk cenderung mengelompok pada tingkat tertentu/ aktivitas di suatu daerah. Misal: masyarakat cenderung mengelompo pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, kumuh, perumnas, pedagang besi, pedagang barang/pakaian bekas dll.






7. Konsep Nilai Guna.

Manfaat suatu wilayah atau daerah mempunyai nilai guna tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Nilai sesuatu yang dipengaruhi lokasi, jarak dan keterjangkauan. Misal: lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani, dibandingkan bagi nelayan atau karyawan / pegawai kantor. dsb





8. Konsep Interaksi dan Interdepedensi.
Sesuatu di muka bumi terkait dengan objek lain. Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbale balik dalam bentuk arus barang dan jasa komunikasi, ide, dll. Missal: gerakan orang, barang & gagasan dari suatu tempat ketempat lain: pergerakan penduduk(sirkulasi)




9. Konsep Diferensi Areal.

Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Tidak ada ruang di muka bumi yang sama. Misal: pertanian sayuran dihasilkan didaerah pegunungan, perikanan laut/tambak di pantai, padi didaerah yang relatif datar.






10. Konsep Keterkaitaan Ruang.
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain/ adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Kehidupan suatu ruang tidak lepas dari ruang yang lain. Missal: jika dikaji melalui Peta, Pengindraan jauh (Citra), maka terdapat konservasi spasiap (keterkaitan wilayah) antara wilayah satu dg yg lain.





Berdasarkan adanya kesamaan dalam titik pandang kajian dan geografi, maka muncul konsep esensial. Konsep ini akan mengungkapkan dan memberikan gambaran corak abstrak dari suatu fenomena yang dikaji dalam suatu ilmu. Nah, di dalam geografi juga dikenal beberapa konsep esensial. Berikut beberapa di antaranya.
1.Ruang Lingkup Geografi
Ruang lingkup studi geografi sangat luas, sehingga secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.Geografi fisis (physical geographhy), yaitu geografi yang mempelajari aspek-aspek fisik seperti batuan, mineral, relief muka bumi, atmosfer, cuaca, iklim, air serta tumbuhan dan hewan.
b.Geografi sosial, yaitu geografi yang mempelajari aspek-aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya (antropogeography).
Geografi sebagai ilmu kebumian selalu mengkaji hubungan timbal balik antara fenomena dan permasalahannya dengan pendekatan keruangan, ekologi dan komplek wilayah.
Pendekatan Keruangan,
Pendekatan Ekologi ( Kelingkungan ).
Pendekatan Komplek Wilayah
C.    Prinsip-prinsip Geografi
Sebagai suatu ilmu, geografi memiliki prinsip prinsip tertentu yang menjadi dasar setiap pengkajiannya, yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip Persebaran.

Persebaran fenomena dan fakta geografi di permukaan bumi tidak merata dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Contohnya: persebaran minyak bumi di negara kita tidak berada di setiap wilayah. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah kondisi formasi batuan.
2. Prinsip Interelasi.

Merupakan prinsip untuk melihat pola hubungan antar faktor. Melalui prinsip ini, diungkapkan keterkaitan hubungan antar faktor fisis, antara faktor fisis dan faktor manusia, antara faktor manusia dan faktor manusia. Dari hubungan antar faktor tersebut, dapat diungkapkan berbagai karakteristik gejala dan fakta geografi di suatu wilayah tertentu. Contohnya, banjir yang menggenangi hampir sebagian wilayah Indonesia, salah satunya diakibatkan oleh rusaknya lahan di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS ).
3. Prinsip Deskripsi.

Menggambarkan lebih jauh dari persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala di permukaan bumi. Prinsip ini tidak hanya dapat diungkapkan melalui kalimat dan peta, tetapi dapat pula ditampilkan dalam bentuk diagram, grafik atau tabel. Contohnya, kerusakan yang terjadi di beberapa Daerah Aliran Sungai ( DAS ) besar Indonesia sehingga dapat terlihat perbandingannya dan akan memudahkan dalam penentuan skala penangananya.
4. Prinsip Korologi.

Lebih menitikberatkan pada analisis gejala, fakta, dan masalah geografi dengan menekankan pada penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi keseluruhan maupun parsial. Dengan demikian prinsip korologi memperhatikan persebaran, interelasi dan interaksi antar komponen geosfer sebagai satu kesatuan ruang. Contohnya: kesenjangan pembangunan antara desa dan kota menyebabkaan munculnya urbanisasi atau akibat penduduk pulau Jawa yang terlalu padat maka perlu dilaksanakan transmigrasi.
D.    Aspek Geografi dan Objek Studi Geografi
1.      Aspek Geografi

Aspek geografi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1.      Aspek Fisik.
Geografi fisik akan membahas tentang aspek fisik sebagai kajian utamanya. Geografi Fisik memiliki ilmu pendukung, seperti:
a. Meteorologi dan Klimatologi yaitu ilmu cuaca dan iklim.
b.Biogeografi yaitu ilmu tentang kehidupan hewan dan tumbuhan.
c. Geomorfologi yaitu ilmu bentuk lahan.
d. Pedologi, yaitu ilmu tanah.
e. Hidrologi, yaitu ilmu tentang air.
f. Geologi, yaitu ilmu yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika bumi dari waktu ke waktu.
g.Oseanografi, yaitu ilmu dan studi ekplorasi mengenai lautan dan semua aspek yang terdapat di dalamnya.
2.      Aspek Sosial.
Geografi manusia akan menempatkan dinamika manusia sebagai bahan kajiannya. Geografi Manusia memiliki ilmu pendukung, seperti:
a. Geografi Sosial adalah ilmu geografi yang khusus mempelajari lingkungan manusia.
b. Geografi Budaya ( Antropogeografi ) mengkaji proses kebudayaan yang berhubungan dengan konteks keruangan karena kebudayaan yang terdapat disuatu wilayah merupakan cerminan kondisi wilayah dan penduduk yang mendiaminya.
c. Geografi Penduduk adalah cabang disiplin ilmu geografi yang membahas variasi keruangan demografi, distribusi komposisi perpindahan, dan pertumbuhan penduduk yang dihubungkan dengan variasi variasi sifat keruangan dari berbagai tempat atau wilayah.
d. Geografi Kota mempelajari pemusatan keruangan tempat tinggal dan aktivitas manusia di kota.
e. Geografi Desa mempelajari ciri, pola, struktur, lingkungan, dan interaksi keruangan dari penduduk desa.
2. Objek Studi Geografi

Para ahli geografi Indonesia yang etrgabung dalam ikatan Geografi Indonesia (IGI) sepakat, bahwa objek studi geografi dibagi menajdi dua, yaitu objek materiel dan objek formal.
a.  Objek Materiel
Objek materiel adalah segala materi yang menjadi kajian dalam geografi. Antara lain iklim, tanah, dan air. Sedangkan objek materiel sosial antara lain persebaran pendudukan, mobilitas pendudukan dan pola permukiman.
b.  Objek Formal
Obejk formal merupakan cara pandang dan cara pikir terhadap objek materiel dari sudut geografi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar