KONSEP DASAR GEOGRAFI.
Menurut
IGI dalam memahami Geografi sebaiknya menggunakan 10 konsep yang sederhana,
yaitu:
1. Konsep Lokasi.
Ahli
Geografi berpendapat bahwa lokasi berpengaruh terhadap harga atau nilai sesuatu
yang ada di permukaan bumi.
a). Lokasi
Absoulut: Lokasi yang tetap berdasarkan letak koordinatnya.
b).
Lokasi Relatif: suatu lokasi yang memiliki arti penting terhadap wilayah
disekitar.
2. Konsep Jarak.
Jarak
dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan
jarak. Jarak juga berpengaruh terhadap harga dan nilai barang. Peternakan ayam
cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur & ayam dibawa
ke tempat pemasaran tidak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan
jauh dari kota.
3. Konsep Keterjangkauan.
Hubungan
atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana
transpotasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Mempengaruhi kelancaran
transportasi manusia dan barang. Misal: suatub daerah tidak akan berkembang
apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4. Konsep Pola.
Bentuk
intrakasi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam,
hubungannya dengan pola persebaran. Adalah sesuatu yang berulang sehingga
menampakkan suatu bentuk tertentu yang konsisten. Misal: pola pemukiman terkait
dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep Morfologi.
Bentuk
permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas
manusia. Bentuk muka bumi merupakan hasil dari proses yang terjadi di permukaan
bumi, seperti pegunungan, patahan, lipatan atau gunung api. Misal: bentuk lahan
akan terait dengan erosi & pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan
tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
6. Konsep Aglomerasi.
Ahli
Geografi berpendapat bahwa masyarakat atau kelompok penduduk cenderung
mengelompok pada tingkat tertentu/ aktivitas di suatu daerah. Misal: masyarakat
cenderung mengelompo pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, kumuh,
perumnas, pedagang besi, pedagang barang/pakaian bekas dll.
7. Konsep Nilai Guna.
Manfaat
suatu wilayah atau daerah mempunyai nilai guna tersendiri bagi orang yang
menggunakannya. Nilai sesuatu yang dipengaruhi lokasi, jarak dan
keterjangkauan. Misal: lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani,
dibandingkan bagi nelayan atau karyawan / pegawai kantor. dsb
8. Konsep Interaksi dan Interdepedensi.
Sesuatu
di muka bumi terkait dengan objek lain. Setiap wilayah tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga
memunculkan adanya hubungan timbale balik dalam bentuk arus barang dan jasa
komunikasi, ide, dll. Missal: gerakan orang, barang & gagasan dari suatu
tempat ketempat lain: pergerakan penduduk(sirkulasi)
9. Konsep Diferensi Areal.
Suatu
wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Tidak ada ruang di muka bumi yang sama.
Misal: pertanian sayuran dihasilkan didaerah pegunungan, perikanan laut/tambak
di pantai, padi didaerah yang relatif datar.
10. Konsep Keterkaitaan Ruang.
Suatu
wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain/ adanya
saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial
penduduknya. Kehidupan suatu ruang tidak lepas dari ruang yang lain. Missal:
jika dikaji melalui Peta, Pengindraan jauh (Citra), maka terdapat konservasi
spasiap (keterkaitan wilayah) antara wilayah satu dg yg lain.
Berdasarkan adanya kesamaan
dalam titik pandang kajian dan geografi, maka muncul konsep esensial. Konsep
ini akan mengungkapkan dan memberikan gambaran corak abstrak dari suatu
fenomena yang dikaji dalam suatu ilmu. Nah, di dalam geografi juga dikenal
beberapa konsep esensial. Berikut beberapa di antaranya.
1.Ruang Lingkup Geografi
Ruang
lingkup studi geografi sangat luas, sehingga secara garis besarnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.Geografi fisis (physical geographhy), yaitu geografi yang
mempelajari aspek-aspek fisik seperti batuan, mineral, relief muka bumi,
atmosfer, cuaca, iklim, air serta tumbuhan dan hewan.
b.Geografi sosial, yaitu geografi yang
mempelajari aspek-aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya (antropogeography).
Geografi
sebagai ilmu kebumian selalu mengkaji hubungan timbal balik antara fenomena dan
permasalahannya dengan pendekatan keruangan, ekologi dan komplek wilayah.
Pendekatan Keruangan,
Pendekatan Ekologi ( Kelingkungan ).
Pendekatan Komplek Wilayah
C. Prinsip-prinsip
Geografi
Sebagai
suatu ilmu, geografi memiliki prinsip prinsip tertentu yang menjadi dasar
setiap pengkajiannya, yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip Persebaran.
Persebaran
fenomena dan fakta geografi di permukaan bumi tidak merata dari satu wilayah ke
wilayah lainnya. Contohnya: persebaran minyak bumi di negara kita tidak berada
di setiap wilayah. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu
diantaranya adalah kondisi formasi batuan.
2. Prinsip Interelasi.
Merupakan
prinsip untuk melihat pola hubungan antar faktor. Melalui prinsip ini,
diungkapkan keterkaitan hubungan antar faktor fisis, antara faktor fisis dan
faktor manusia, antara faktor manusia dan faktor manusia. Dari hubungan antar
faktor tersebut, dapat diungkapkan berbagai karakteristik gejala dan fakta
geografi di suatu wilayah tertentu. Contohnya, banjir yang menggenangi hampir
sebagian wilayah Indonesia, salah satunya diakibatkan oleh rusaknya lahan di
bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS ).
3. Prinsip Deskripsi.
Menggambarkan
lebih jauh dari persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala di
permukaan bumi. Prinsip ini tidak hanya dapat diungkapkan melalui kalimat dan
peta, tetapi dapat pula ditampilkan dalam bentuk diagram, grafik atau tabel.
Contohnya, kerusakan yang terjadi di beberapa Daerah Aliran Sungai ( DAS )
besar Indonesia sehingga dapat terlihat perbandingannya dan akan memudahkan
dalam penentuan skala penangananya.
4. Prinsip Korologi.
Lebih
menitikberatkan pada analisis gejala, fakta, dan masalah geografi dengan
menekankan pada penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Ruang
dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi keseluruhan maupun parsial.
Dengan demikian prinsip korologi memperhatikan persebaran, interelasi dan
interaksi antar komponen geosfer sebagai satu kesatuan ruang. Contohnya:
kesenjangan pembangunan antara desa dan kota menyebabkaan munculnya urbanisasi
atau akibat penduduk pulau Jawa yang terlalu padat maka perlu dilaksanakan
transmigrasi.
D. Aspek Geografi
dan Objek Studi Geografi
1.
Aspek Geografi
Aspek
geografi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Aspek Fisik.
Geografi
fisik akan membahas tentang aspek fisik sebagai kajian utamanya. Geografi Fisik
memiliki ilmu pendukung, seperti:
a.
Meteorologi dan Klimatologi yaitu ilmu cuaca dan iklim.
b.Biogeografi
yaitu ilmu tentang kehidupan hewan dan tumbuhan.
c.
Geomorfologi yaitu ilmu bentuk lahan.
d. Pedologi,
yaitu ilmu tanah.
e.
Hidrologi, yaitu ilmu tentang air.
f.
Geologi, yaitu ilmu yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika bumi dari
waktu ke waktu.
g.Oseanografi,
yaitu ilmu dan studi ekplorasi mengenai lautan dan semua aspek yang terdapat di
dalamnya.
2. Aspek Sosial.
Geografi
manusia akan menempatkan dinamika manusia sebagai bahan kajiannya. Geografi
Manusia memiliki ilmu pendukung, seperti:
a.
Geografi Sosial adalah ilmu geografi yang khusus mempelajari lingkungan
manusia.
b.
Geografi Budaya ( Antropogeografi ) mengkaji proses kebudayaan yang berhubungan
dengan konteks keruangan karena kebudayaan yang terdapat disuatu wilayah
merupakan cerminan kondisi wilayah dan penduduk yang mendiaminya.
c.
Geografi Penduduk adalah cabang disiplin ilmu geografi yang membahas variasi
keruangan demografi, distribusi komposisi perpindahan, dan pertumbuhan penduduk
yang dihubungkan dengan variasi variasi sifat keruangan dari berbagai tempat
atau wilayah.
d.
Geografi Kota mempelajari pemusatan keruangan tempat tinggal dan aktivitas
manusia di kota.
e.
Geografi Desa mempelajari ciri, pola, struktur, lingkungan, dan interaksi
keruangan dari penduduk desa.
2. Objek Studi Geografi
Para
ahli geografi Indonesia yang etrgabung dalam ikatan Geografi Indonesia (IGI)
sepakat, bahwa objek studi geografi dibagi menajdi dua, yaitu objek materiel
dan objek formal.
a. Objek Materiel
Objek
materiel adalah segala materi yang menjadi kajian dalam geografi. Antara lain
iklim, tanah, dan air. Sedangkan objek materiel sosial antara lain persebaran
pendudukan, mobilitas pendudukan dan pola permukiman.
b. Objek Formal
Obejk
formal merupakan cara pandang dan cara pikir terhadap objek materiel dari sudut
geografi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar